Pernahkah kita berdo’a tetapi kita seolah-olah merasakan
do’a kita itu tidak didengarkan oleh Allah swt ? Sesungguhnya bukan do’a kita
tidak didengar Allah, tetapi belum dikabulkan karena faktor prerogatif dan
pertimbangan Allah dan atau mungkin memang do’a kita itu tidak dikabulkan
karena ada sesuatu hal didalam diri kita yang membuat do’a kita tidak
di-ijabah. Untuk itu pernahkah kita introspeksi diri mengapa doa kita tidak
dikabulkan Sang Maha Pemurah?
Pada
suatu ketika Rasullah saw ditanya oleh salah seorang sahabat Sa’ad bin Abi
Waqqas yang meminta petunjuk kepada beliau bagaimana caranya supaya do’anya
kepada Allah swt selalu dikabulkan. Dan seraya Rasulullah saw menjawab:
“Perbaiki makananmu” memberi nasehat. Lalu beliau juga melanjutkan: “Barang
siapa memakan barang halal, maka bersinarlah penghalang antara do’anya dan
Allah swt. Sebaliknya barang siapa yang memakan barang yang subhat ( diragukan
kehalalannya), maka gelaplah agamanya dan tertutuplah hatinya. Barang siapa
makan barang yang haram ringanlah agamanya, mati hatinya, lemah keyakinannya dan
Allah mengutuknya.”
Jika kita lihat fenomena umum disekitar kita sangat ini
terlihat bahwa kehidupan sekarang sangatlah kompetitif sekali, disamping
tuntutan kebutuhan hidup semakin melambung tinggi. Yang tidak ayal lagi hal ini
akan membuat orang berjibaku untuk mendapatkan yang diinginkannya dan bahkan
banyak yang cenderung memilih jalan pintas dengan tidak memperhatikan lagi soal
halal atau haram. Baik dari cara mendapatkannya maupun dari kondisi dan sifat
barang itu sendiri, yang penting mendapatkan yang diinginkan, masa bodoh dengan
bagaimana mendapatkannya.
Padahal kita semua telah tahu bahwa Islam mensyaratkan kita
untuk mencari rejeki yang halal. Dan lebih parah lagi bahkan kita sengaja
mencari dalih-dalih tertentu untuk dapat dilihat orang sepertinya yang kita
dapatkan itu halal, padahal hakikatnya sebaliknya. Telah lupakah kita dengan
peringatan Rasulullah saw: “Ada seseorang yang khusuk berdo’a kepada Allah.
Tetapi, bagaimana Allah akan mengabulkan do’anya, sementara yang dimakannya
sehari-hari berasal dari harta yang haram, pakaian yang melekat pada tubuhnya
adalah pakaian yang haram, darah yang mengalir dalam tubuhnya mengandung zat
makanan yang haram dan ia bergelimang dengan penghasilan yang haram.” Sedangkan
dikesempatan lain juga beliau menjelaskan bahwa apabila seseorang memasukkan
kedalam rongga mulutnya makanan yang diperolehnya melalui jalan yang tidak
halal makaselama empat puluh hari ibadahnya tidak diterima Allah, yakni selama
didarahnya mengalir zat-zat makana yang tidak halal tersebut. Lantar coba kita
renungkan jika makanan tersebut telah menjadi darah dan daging ditubuh kita dan
itu akan tetap selama sisa hidup kita, dan kapan lagi Allah akan mengabulkan
do’a kita?
Disamping itu Rasulullah saw juga menjelaskan bahwa ada hal
yang lain menyebabkan do’a kita tertolak dari perkenannya Allah, yakni apabila
kita sudah tidak peduli lagi dengan lingkungan disekitar kita dengan melalaikan
tugas keislaman kita amar ma’ruf nahi mungkar. Didalam salah satu hadits yang
diriwayatkan oleh ‘Aisyah ra. Ketika itu Rasulullah saw pulang ke rumah dengan
wajah sendu karena menerima wahyu yang berbentuk peringatan dari Allah swt.
Dan lantas beliau menyampaikan kepada ummatnya: “Wahai
manusia, sesungguhnya Allah swt baru saja berfirman kepadaku, wajib bagi kamu
sekalian mengajak orang lain kepada kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar.
Agar jangan datang satu sa’at dimana kamu berdo’a tetapi Aku (Allah) tidak
menjawab do’amu, kamu meminta tetapi Aku tidak kabulkan, kamu memohon
pertolongan tetapi Aku tidak memberi pertolonga. Demikian Rasulullah saw
mengamanatkan kepada sekalian ummatnya tentang salah satu menyebab tertolaknya
do mereka. Jadi bila do’a kita tidak lagi di jawab Allah, bukanlah berarti
karena Allah swt itu tidak lagi bersifat Maha Pemurah, tetapi seharusnyalah
kita yang mengaca diri kita sendiri apa yang menjadi penyebabnya.
Semoga kita dapat memperhatikan dua hal pokok diata yang
menjadikan tidak di-ijabahnya do’a-do’a kita, dan semoga Allah selalu
memberikan bimbingan kepada kita untuk mencari nafkah yang halal saja dan juga
kekuatan untuk melaksakan amar ma’ruf nahi mungkar. Amiin
Nah jika do’a kita tertolak, mari kita berkhuznudzan
(berprasangka baik) kepada Allah bahwa do’a kita pasti dikabulkan oleh Nya ,
hanya mungkin masalah waktu, karena ada do’a yang dikabulkan ketika kita hidup
di dunia dan ada do’a kita yang dikabulkan Allah ketika kita di alam barzakh.
Juga ada baiknya introspeksi diri kita, karena boleh jadi do’a kita tertolak
dikarenakan ada makanan yang tidak halal yang masuk di tubuh kita, atau kita
kurang peduli dengan lingkungan di sekitar kita. Wallahualam bissawab.
“Utamakan
SEHAT untuk duniamu, Utamakan AKHLAK dan SHALAT untuk akhiratmu”