SIMAK DULU
CRITANYA!!!
Seorang pengusaha sukses jatuh di
kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat diRS di ruang ICU. Di
saat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat
menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya. Malaikat memulai
pembicaraan, “Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu,
maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan
belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!
“Kalau hanya mencari 50 orang, itu
mahgampang .. . ” kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu Malaikat pun pergi dan
berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali
mengunjunginya; dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, “Apakah besok pagi
aku sudah pulih? Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah karyawan yang aku
punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa
pasti bukan persoalan yang sulit”.
Dengan lembut si Malaikat berkata,
“Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi
sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60
menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang
berdoa buat kesembuhanmu” .
Tanpa menunggu reaksi dari si
pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar berupa TV siapa 3 orang yang
berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu terlihat wajah duka dari sang istri, di
sebelahnya ada 2 orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan
tampak ada tetesan air mata di pipi mereka”.
Kata Malaikat, “Aku akan
memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena
doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu”
Kembali terlihat dimana si istri
sedang berdoa jam 2:00 subuh, ” Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku
bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan
kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan
sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang
tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau
titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba tidak mampu
membesarkan mereka seorang diri.”
Dan setelah itu istrinya berhenti
berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan
tirus karena kurang istirahat”. Melihat peristiwa itu, tampaterasa, air mata
mengalir di pipi pengusaha ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia
bukanlah suami yang baik. Dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam
ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
Waktu terus bergulir, waktu yang dia
miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah
si pengusaha ini,penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat !
Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang !
Dengan setengah bergumam dia
bertanya,”Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman
organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?”
Jawab si Malaikat, ” Ada beberapa
yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit
yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan
bukanlah atasan yang baik. Bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak
bersalah”. Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah
malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak
dan si istri yang setia menjaganya sepanjang malam.
Air matanya tambah deras, ketika
melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang
kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
Ketika waktu menunjukkan pukul
24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,”Anakku, Tuhan melihat air matamu dan
penyesalanmu ! ! Kau tidak jadi meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa
buatmu tepat jam 24:00″.
Dengan terheran-heran dan tidak
percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu. Sambil tersenyum si
Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu.
Bukankah itu Panti Asuhan ? kata si
pengusaha pelan. “Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa
bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari
popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar
negeri. “ “Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran
kalauseorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU. Setelah melihat
gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang
pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat
kesembuhanmu. “
Doa sangat besar kuasanya. Tak
jarang kita malas. Tidak punya waktu. Tidak terbeban untuk berdoa bagi orang
lain.
Ketika kita mengingat seorang
sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya
kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam
keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia.
Disaat kita berdoa bagi orang lain,
kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dari
peristiwa yang terjadi.
Hindarilah perbuatan menyakiti orang
lain… Sebaliknya perbanyaklah berdoa buat orang lain.
”Ukhuwah ibarat satu janji yang
dibuat di dalam hati. Tak dapat ditulis dan tak dapat dibaca, namun takkan
terpisah oleh jarak, takkan berubah oleh masa. Sedetik di mata. Selamanya di
jiwa… KarenaNya…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar